Mengenal Tradisi Ramadhan Ziarah Kubro dari Tanah Palembang

Tradisi Ramadhan ziarah kubro menjadi salah satu kegiatan yang lumrah dilakukan oleh umat muslim di Palembang. Ziarah kubro ini juga hampir mirip dengan tradisi Nyadran dari Jawa Tengah atau Nyekar dari Jawa Timur.

Letak perbedaannya hanya pada siapa yang dikunjungi. Untuk tradisi ziarah kubro ini, warga Palembang datang ke makam-makam ulama atau tokoh islam saja. Tujuannya tentu mendoakan para ulama dan tokoh islam asli Palembang.

Selain itu, kamu juga meminta berkah kepada yang maha kuasa sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Selain berdoa di makam para ulama dan tokoh islam, kamu juga dapat berziarah ke makam keluarga yang telah wafat agar dilapangkan jalan kuburnya.

Fakta-Fakta Menarik Terkait Tradisi Ramadhan Ziarah Kubro dari Palembang

Ziarah kubro menjadi salah satu tradisi yang telah diturunkan sejak dahulu. Hingga kini, ziarah kubro masih dilestarkan oleh umat muslim di Palembang dan selalu dilaksanakan tiga hari sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Ada beberapa fakta menarik terkait tradisi ziarah kubro dari Palembang. Diantaranya adalah sebagai berikut ini :

  1. Hanya Dilaksanakan oleh Kaum Laki-Laki

Jika tradisi Nyadran dan Nyekar ini boleh dilakukan oleh semua orang laki-laki maupun perempuan, maka ziarah kubro ini hanya boleh dilakukan oleh kaum laki-laki. Untuk melaksanakan kegiatan ziarah kubro, maka kamu harus menggunakan pakaian serba putih, mulai dari baju hingga celana.

  • Diikuti Oleh Ribuan Orang

Tradisi Ramadhan ziarah kubro ini diikuti oleh ribuan orang. Bahkan, jamaah dari Negeri tetangga pun turut hadir, seperti Malaysia, Singapura, hingga Brunei Darussalam. Tujuannya hanya satu, yakni berdoa di makam para ulama atau “Waliyullah” yang ada di Kota Palembang.

  • Berlangsung Selama 3 Hari

Dan fakta menarik dari ziarah kubro selanjutnya adalah waktu pelaksanaannya. Ziarah kubro ini berlangsung selama 3 hari dan terbati atas 2 waktu ziarah, yakni di pagi dan sore hari.

Ziarah kubro merupakan salah satu tradisi yang telah ada sejak zaman nenek moyang. Tradisi tersebut selalu dilaksanakan tiga hari menjelang bulan suci Ramadhan. Tujuannya untuk menghormati dan berdoa di pusaran ulama atau Waliyullah yang ada di Palembang. Maka tak heran jika tradisi Ramadhan ziarah kubro ini diikuti hingga ribuan jamaah.

tradisi Ramadhan ziarah kubro
Comments (0)
Add Comment